logo

id

contact us

Eco Family Antisipasi Bencana Ekosistem Mulai Dari Diri Sendiri dan Keluarga


by Sinse Novi • Mar 2021
1616816699-Blog-13---Eco-Family-Antisipasi-Bencana-Ekosistem-Mulai-Dari-Diri-Sendiri-dan-Keluarga-(1920-x-1080).jpg

Keinsafan akan pentingnya membangun pemahaman dan mengelola kesadaran untuk menjaga serta melestarikan potensi sumber daya alam juga lingkungan tentu saja harus dimulai dari rumah tangga keluarga.

Keluarga adalah komponen paling penting dalam kehidupan bermasyarakat. Kepedulian dan aksi nyata setiap keluarga terhadap kelestarian lingkungan hidup akan memperkuat upaya-upaya penghematan SDA secara bijaksana demi kehidupan mendatang.

Mengutip pandangan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan bahwa “tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif dalam membentuk kepribadian anak selain keluarga, dan keluarga tidak hanya membentuk anak secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.”

Sebab itu Sudah saatnya keluarga sebagai bagian inti dari masyarakat berperan aktif dalam upaya penyelamatan lingkungan melalui satu gerakan kecil dari rumah dan mengajarkan anak-anak dalam keluarga untuk berperilaku hijau serta lebih peduli terhadap kelangsungan hidup lingkungan disekitarnya.

Maka salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh diri dan keluarga adalah dengan membentuk generasi literasi lingkungan. Literasi lingkungan adalah sebuah kemampuan baik secara kognitif dan afektif berkaitan dengan lingkungan dan pelestariannya.

Pembentukan generasi literasi lingkungan sebaiknya sudah dimulai sejak usia dini. Pada usia dini anak sedang memasuki usia keemasan (golden age) dan agar berjalan maksimal. Maka setting keluarga juga harus mendukung pembentukan generasi literasi lingkungan.

Salah satu desain keluarga yang disarankan adalah konsep eco-family. Eco-family adalah sebuah konsep keluarga yang menunjukkan rasa peduli terhadap keadaan lingkungan.

Kepedulian itu diwujudkan dalam sebuah tindakan nyata oleh anggota keluarganya. Konsep ini nampaknya mampu mendukung proses pembentukan anak usia dini menjadi generasi literasi lingkungan pada lingkungan keluarga.

Misal dengan membangkitkan rasa antuasiasme anak melalui kegiatan yang bersentuhan dengan alam secara langsung, seperti berkebun, berkemah, atau sekedar jalan-jalan di alam terbuka.

Mendongeng atau bercerita pentingnya menjaga lingkungan dan efek buruk jika kita tidak menjaga keseimbangan alam, biasanya cerita yang di dengar langsung dari orangtua akan melekat kuat dalam dinding ingatan anak hingga dewasa.

Menjadikan sikap peduli lingkungan sebagai gaya hidup, dan jadikan sikap kita sebagai orangtua sebagai contoh langsung yang memberikan inspirasi bagi anak lebih sayang terhadap lingkungan. Anak-anak membutuhkan contoh dan perilaku nyata dari orangtua, karena itu membangun kepedulian lingkungan harus di mulai dari orangtua.

Anak yang dibesarkan orangtua yang peduli lingkungan, setelah tumbuh dewasa akan lebih peduli terhadap lingkungan, karena itu sejak dini ajarkan anak peduli lingkungan dan perilaku hijau dengan cara yang sederhana:

  1. Ajarkan anak bijak tentang sampah
    Pilah sampah rumah tangga sesuai dengan klasifikasinya. Pisahkan sampah plastik dengan karton atau sampah kaleng dengan botol kaca. Beberapa jenis sampah juga bisa dijadikan bahan recycle untuk mainan. Misalnya saja kardus bekas susu bisa dijadikan mainan wayang-wayangan untuk anak.

  2. Ajarkan anak bijak menggunakan energy.
    Contoh kecil yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari misalnya saja mengenai masalah listrik. Mengedukasi anak mengenai pentingnya menghemat listrik sedari dini juga perlu kita tanamkan sejak dini. Misalnya ketika siang hari proses belajar bisa dilakukan di tempat terbuka agar kita tidak perlu memakai lampu dna bisa menghemat pemakaian listrik.

  3. Menanam pohon di halaman rumah.
    Walaupun memiliki lahan sempit, anak bisa diajarkan menanam pohon memakai pot kecil atau pot gantung. Ketika anak dilatih untuk menanam, maka secara otomatis akan mengajarkan juga rasa tanggung jawab. Atur jadwal rutin untuk menyiram tanaman dan memberi pupuk.

  4. Berpartisipasi aktif kampanye Earth Hour yang diselenggarakan WWF Indonesia melalui gerakan Switch Off selama 1 jam dengan mematikan lampu dan peralatan elektronik pada Sabtu terakhir bulan Maret setiap tahun merupakan puncak dari rangkaian kampanye peduli lingkungan melalui aksi kecil yang berdampak besar jika dilakukan bersama-sama. aksi kecil yang jika dilakukan bersama-sama akan mempunyai pengaruh yang sangat besar untuk merubah keadaan.

Alam dan kehidupan manusia adalah dua subjek yang saling membutuhkan. Karena manusia tidak dapat hidup tanpa alam dan alam telah memberikan banyak bagi kelangsungan hidup manusia, rasanya tidak berlebihan jika kita ikut bertanggung jawab untuk menjaga keberlangsungan hidup alam untuk anak cucu kita. (sinse novi)

related blogs