Digitalisasi Bank Sampah: Mewujudkan Transparansi dan Efisiensi untuk Masa Depan Hijau
by DUITIN • Dec 2024
.jpg)
Di era digital seperti sekarang, transformasi teknologi merambah ke berbagai sektor, termasuk pengelolaan sampah. Salah satu kisah inspiratif datang dari Bank Sampah Induk Dhuawar Sejahtera di Kulon Progo, Yogyakarta, yang telah mengintegrasikan teknologi digital dalam operasionalnya. Dengan mengadopsi platform Tradisi dan Aplikasi Buku Tabungan (ABT), bank sampah ini membawa pengelolaan sampah ke level berikutnya: transparansi, efisiensi, dan dampak positif yang lebih besar.
Sejak berdiri pada tahun 2016, Bank Sampah Dhuawar Sejahtera mengelola 30 unit bank sampah di berbagai wilayah. Sebelumnya, mereka menghadapi tantangan besar dalam pencatatan manual, yang seringkali memakan waktu, melelahkan, dan rawan kesalahan. Namun, segalanya berubah ketika mereka mulai menggunakan platform Tradisi.
 body image 01.jpg)
Dengan platform ini, proses administrasi menjadi lebih praktis dan cepat. Setiap nasabah mendapatkan Satu Nomor Identitas Persampahan Nasional (SNI-PN), yang memungkinkan mereka menyetorkan sampah daur ulang di berbagai bank sampah yang terintegrasi. Data transaksi langsung tercatat secara digital, memberikan kemudahan akses baik bagi nasabah maupun pengurus bank sampah.
Salah satu keunggulan digitalisasi adalah transparansi data. Dengan sistem yang terintegrasi, semua pihak dapat memantau data secara real-time, mulai dari jumlah sampah yang disetor hingga saldo tabungan nasabah. Hal ini tidak hanya meningkatkan kepercayaan nasabah tetapi juga mempermudah pengambilan keputusan berbasis data bagi pengurus bank sampah.
Menurut Febriyanti, salah satu pengurus Bank Sampah Dhuawar Sejahtera, penggunaan platform Tradisi telah mengurangi beban administrasi secara signifikan. Kini, mereka dapat lebih fokus pada pengembangan layanan dan peningkatan partisipasi masyarakat dalam kegiatan daur ulang.
Platform Tradisi kini tidak hanya digunakan di Kulon Progo tetapi juga telah diadopsi oleh berbagai bank sampah di Indonesia, seperti di Batam, Pekanbaru, Lampung, dan beberapa wilayah di Pulau Jawa. Inisiatif ini menjadi bagian dari gerakan besar untuk menciptakan Kekuatan Hijau Negeri Indonesia, sebuah visi untuk membangun masa depan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
 body image 02.jpg)
Astriani, Pimpinan Proyek untuk Area 1 dan Area 2 di Pulau Jawa, menyebut Bank Sampah Dhuawar Sejahtera sebagai contoh sukses digitalisasi yang dapat ditiru oleh bank sampah lainnya. Dengan semakin banyak bank sampah yang terhubung melalui platform ini, potensi untuk mengurangi sampah yang berakhir di tempat pembuangan akhir (TPA) semakin besar.
Kisah sukses Bank Sampah Dhuawar Sejahtera membuktikan bahwa digitalisasi bukan hanya tentang teknologi, tetapi juga tentang menciptakan perubahan nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Dengan transparansi dan efisiensi yang ditawarkan, bank sampah kini dapat menjadi lebih profesional, terpercaya, dan berdampak positif.
Bagi Duitin, ini adalah inspirasi untuk terus mendorong inovasi dalam pengelolaan sampah. Digitalisasi bukan sekadar alat, tetapi juga solusi untuk membangun ekosistem yang lebih hijau dan berkelanjutan. Mari bersama-sama kita wujudkan masa depan di mana sampah tidak lagi menjadi masalah, melainkan peluang untuk menciptakan dampak positif bagi Indonesia.